MAN 1 Indramayu _ Menambah pemahaman siswa mengenai tanaman-tanaman herbal, Tim Literasi pada pembahasan Literasi Sains memaparkan tentang tanaman-tanaman yang bisa menjadi obat herbal dan proses pembuatannya.
Senin (06/05/2024) pembiasaan literasi yang dilaksanakan di lapangan utama MAN 1 Indramayu setiap pukul 06.45 WIB sampai dengan 07.30 WIB kali ini memaparkan tentang tanaman-tanaman yang ada di lingkungan kita yang memiliki fungsi salah satunya sebagai obat-obatan herbal.
Obat herbal adalah obat tradisional yang dibuat dari tumbuhan, bagian tubuh hewan, bahan mineral, atau sediaan sarian (galenik). Obat herbal atau ramuan tradisional adalah media pengobatan yang menggunakan pengetahuan tradisional yang berkembang dari generasi ke generasi sesuai kepercayaan yang dianut berbagai masyarakat sebelum era kedokteran modern.
Menurut Mahmudah, M.Pd selaku anggota Tim Literasi bidang Sains menyampaikan bahwa sebagian orang menggunakan obat herbal ini untuk menjaga kesehatan, mencegah, hingga mengobati penyakit atau kondisi medis tertentu. Sehingga banyak peneliti melakukan pengujian terhadap kandungan dari tanaman-tanaman yang dapat dijadikan obat herbal.
“Tanaman yang dapat dijadikan obat herbal selain mudah ditemukan dilingkungan sekitar kita, cara pengolahannya pun cukup mudah. Ada begitu banyak tanaman yang dapat dijadikan obat herbal, seperti temulawak, daun kumis kucing, daun sirih, serai, lidah buaya, dan lain sebagainya. Obat herbal secara pandangan umum dianggap lebih aman daripada obat-obatan berbahan kimia.”
Drs. Wahyudin, M.Ag sebagai Kepala Madrasah menyampaikan bahwa siswa perlu memiliki pemahaman tentang tanaman-tanaman yang dapat dijadikan sebagai obal herbal, karena berawal dari itu siswa nantinya dapat mencaritahu dan mengobservasi sendiri tentang tanaman herbal dari kandungan didalamnya sampai pada proses pengolahannya. Sehingga pada akhirnya siswa dapat menerapkan pada lingkungan atau menginformasikan kembali tentang pengetahuan yang dimiliki kepada orang lain.
Jika siswa sudah mencapai tahap menerapkan atau mampu berbagi informasi kepada orang lain, itu artinya pemahaman siswa terhadap objek yang dipelajari sudah lebih dari sekedar mengetahui, karena muncul dalam diri siswa untuk mencari tahu dan mencobanya.
Penulis: Dewi Anggraeni