MAN 1 Indramayu _ Selasa (11-06-2024) Persiapan pembelajaran kelas 10 menuju kelas 11, Tim Kurikulum MAN 1 Indramayu mengundang orang tua/wali siswa kelas 10, guna membahas tentang kenaikan fase belajar dari fase E ke fase F di Aula MAN 1 Indramayu.

Kehadiran orang tua/wali siswa kelas 10 dirasa sangat penting demi menentukan program pembelajaran yang diminati anak didik. Mengingat bahwa di MAN 1 Indramayu telah menggunakan Kurikulum Merdeka, yang mana dalam Kurikulum Merdeka menggunakan istilah fase. Kelas 10 disebut fase E dan kelas 11 disebut fase F.

Fase menunjukkan tingkat kompetensi setiap siswa terhadap suatu pembelajaran. Dalam satu kelas bisa jadi fase capaian pembelajaran siswa berbeda-beda. Adapun fase pada tingkat Menengah Atas adalah Fase E dan F. pada fase E siswa dituntut untuk bisa mengenali potensi serta bakatnya sebelum masuk ke tingkat kelas lebih tinggi yakni fase F. Hal itu ditunjukan dengan kewajiban setiap siswa untuk memilih satu mata pelajaran. Siswa yang telah selesai fase E akan menuju ke fase F yang mana diperuntukkan bagi kelas 11 dan 12. Di fase ini siswa bisa memilih mata pelajaran yang disukai, sesuai dengan minat dan bakatnya. Adapun kelompok mata pelajaran yang bisa dipilih meliputi kelompok mata pelajaran umum, kelompok MIPA, kelompok IPS, kelompok Bahasa dan Budaya, dan Kelompok Vokasi dan Prakarya.

Tamurih, S.Pd., M.Si sebagai Wakil Kepala Bidang Kurikulum mengatakan bahwa berkenaan dengan pemanggilan orang tua siswa/wali siswa kelas 10, bertujuan untuk mengomunikasikan program kurikulum yang ada di MAN 1 Indramayu khususnya tetang kenaikan fase kelas 10 dari fase E ke fase F. Yang mana siswa kelas 10 yang sebelumnya berada di fase E siap untuk naik ke kelas 11 dengan fase F, dan dalam kenaikan fase tersebut siswa perlu memilih kelompok mata pelajaran sesuai dengan minat dan bakatnya. Dalam hal ini peran orang tua sangat penting untuk ikut membantu menentukan pilihan anaknya supaya kelompok mata pelajaran yang dipilih sudah sesuai dengan tujuan atau cita-cita siswa.

Drs. Wahyudin, M.Ag selaku Kepala MAN 1 Indramayu menyampaikan bahwa melibatkan orang tua/wali siswa terhadap perkembangan belajar siswa sangat perlu dilakukan, demi menjalian komunikasi yang baik antara madrasah dengan orang tua/wali.

“Komunikasi yang terjalin akan memudahkan dalam pemantauan dan bimbingan belajar untuk siswa, dengan begitu orang tua dapat turut serta berperan aktif dalam membimbing minat dan bakat yang muncul dalam diri siswa. Melihat dari banyaknya orang tua/wali yang hadir membuat yakin bahwa madrasah dan orang tua dapat bekerja sama membimbing siswa untuk mencapai cita-citanya.”

Wahyudin juga menyampaikan bahwa setiap anak adalah unik. Mereka memiliki kompetensi, ciri khas dan karakternya masing-masing. Karenanya konsep pendidikan kovensional dan monoton yang memberlakukan model pembelajaran dan asesmen yang homogen untuk siswa tidak sejalan dengan eksistensi setiap manusia yang memiliki tipe kecerdasan yang berbeda-beda. Pemetaan awal, materi yang lebih sederhana namun subtansi dan mendalam, metode pembelajaran yang inovatif, kratif dan menyenangkan serta menggunakan pendekatan diferensiasi dilengkapi dengan metode asesmen formatif dan sumatif sebagaimana spirit Kurikulum Merdeka diharapkan mampu diimplementasikan, sehingga dapat merancang pembelajaran sesuai dengan tahapan capaiann siswa dan memaksimalkan setiap kompetensi sehingga sikap, keterampilan dan pengetahuannya dapat berkembang masing-masih secara optimal.

Penulis: Dewi Anggraeni